ABSTRAKSI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat sosialisasi peran gender dalam melakukan aktivitas bekerja diluar rumah tangga sehingga pekerja tersebut dipungsikan sebagai pencari nafkah dan menjadi tulang punggung ekonomi keluarga, yang dipengaruhi oleh banyak factor sehingga sosialisasi tersebut menjadi suatu bentuk keharusan baik terhadap suami atau isteri maupun kepada anak-anak mereka. Penelitian ini dilakukan di lingkungan RW XV Kelurahan Tanjungpinang Barat Kecamatan tanjungpinang barat Kota tanjungpinang Propinsi Kepulauan Riau. Penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan metode kualitatif. Unit analisisi ditingkat keluarga yaitu kepala keluarga suami atau isteri atau kedua-duanya. Pemilihan informan dilakukan dengan cara sengaja (purposive). Tehnis pengumpulan data dilakukan dengan cara interview, observasi dan dukumentasi. Selanjutnya analisa data dilakukan dengan cara melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/veripikasi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa reswponden ternyata sangat menyadari bahwa sosialisasi gender merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah keluarga akan tetapi tidak untuk sangat dipaksakan seperti mendidik anak untuk memilih suatu pilihan hobby, permainan, pemilihan warna dan lain sebagainya. Sedangkan pengarahan pergaulan, pekerjaan rumah tangga, kegiatan ketrampilan dan pendidikan ternyata menjadi suatu perhatian orang tua yang sangat tinggi terhadap putra putrinya. Dengan adanya perhatian orang tua terhadap gender dalam lingkungan keluarga maka penyaluran bakat dan minat baik laki-laki mapun perempuan tidak lagi menjadi sesuatu hal yang ditabukan, atinya semuanya mempunyai hak yang sama. Sedangkan masyarakat di sekelilingnya cukup besar memberikan andil dalam mendukung persamaan hak peran gender dirumah tangga ataupun dimasyarakat.
Selanjutnya ketersediaan kesempatan dimasyarakat yang terbuka luas sangat memberikan peluang dan dukungan untuk merespon peran gender sehingga antara laki-laki dan perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk meraih peluang kerja ataupun peluang karier sesuai dengan bidang masing-masing. Namun kita harus menyadari bahwa terkadang dimasyarakat ada pemekasaan isteri yang bekerja sebagai pencari nafkah dan anak-anak harus mengerjakan keseluruhan dari pekerjaan rumah tangga, hal ini sangat dipengaruhi oleh keadaan internal rumah tangga tersebut. Bagi suami isteri yang bekerja sebagai pencari nafkah atau suami saja yang bekerja dan dinyatakan sudah cukup untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari, maka gender tidak terlau dipermasalahkan, akan tertapi keadaan akan memaksa jika suami tidak atau kurang memberikan andil kebutuhan ekonomi rumah tangga, maka peran gender akan muncul.
Peningkatan kualitas pendidikan, ekomi dan lingkungan yang normal akan sangat mendukung sosialisasi peran gender sehingga persamaan hak akan memeberikan lebih banyak manfaat dan akan selalu diterima oleh masyarakat luas, tudingan-tudinagn yang negative akan berkurang bahkan akan hilang sama sekali terhadap peran gender, masyakat akan lebih banyak melihat hal-hal yang objektif dan memberikan penilaian yang positif.
